
Mengingat kembali momen saat dia membuat Glenn Fredly terpaku mendengar suaranya di uji bakat The Voice Indonesia sekitar 2013 dan melihat perjalanan kariernya sehingga hari ini, saya kira Yura sudah jauh evolve sebagai penyanyi, penghibur dan pemuzik yang cukup solid.
Yura tampil dengan album pertamanya pada 2014 yang cukup organik sifatnya. Lagu-lagu dalam album tersebut begitu humanis penulisan liriknya, dari kisah boneka sarkas dalam Balada Sirkus ke jazz Sunda dalam Kataji sehingga…
jumlah 57 Juta tontonan video lirik Cinta & Rahasia di YouTube – Saya kira Indonesia dan penggemar muzik nusantara sudah siap untuk melihat perjalanan jauh Yura dalam bidang ini.
Pertama saya menonton Yura secara live sekitar 2014 di Java Jazz, ketika itu dia hanya membuat persembahan di pentas paling depan dan paling kecil di festival tersebut. Tetapi itu bukan alasan untuk membuatkan persembahannya berjiwa kecil. Saya masih ingat ketika dia menyanyikan lagu Balada Sirkus, sosok clown naik ke pentas bersama Yura dan melihat mereka berdua bersama pemuzik having so much fun in stage. Pengalamannya cukup priceless.

Dan hari ini, setelah single demi single dirilis dengan penerimaan cukup meluas penggemar muziknya, Yura siap untuk Merakit jiwa-jiwa yang lama menantikan kemunculan album kedua ini setelah hampir lima tahun menunggu tanpa lelah.
Dibuka dengan cukup menyenangkan single yang lebih yang lebih awal beredar dengan judul Takkan Apa, nuansa big band jazz yang sememangnya menjadi kekuatan Yura. Saya jadi semakin enjoy dengan groove lagu kedua Apakah Kamu.
Yura bercerita tentang keinginan dan perasaan fasa pertama jatuh cinta. “Ini bukan tentang cinta, Bukan. Ini tentang rasa nyaman hati denganmu…”
Yura mula membuai perasaan di lagu ketiga, Buka Hati yang cukup puitis sekali. Mendengar Yura dengan membaca liriknya saya kira adalah cara paling tepat untuk merasakan emosinya – “Duhai diri ubahlah arusmu, Jadi arah yang disukai, rendahkanlah hatimu…”

Saya larut dalam penulisan kata-kata dalam lagu ini yang begitu indah sekali perasaannya. Keingingan seorang wanita untuk dicintai dan mencintai pada tahap yang paling dalam.
Dan segala perasaan yang cukup dalam ini diteruskan lagi dalam lagu Kata Hilang Makna dengan baris pembuka “Tak duga kau tak ada saat rindu makin menyiksa…” Saat ini saya kira kekecewaan yang ada dalam lagu ini ditafsir dalam satu persembahan bahasa dan perasaan yang cukup hebat sekali.
Kekecewaan ini berakhir pada bait yang paling realistik sekali “Tak semua yang pergi ditakdirkan untuk kembali…” Dekap kembali groove dengan feel urban jazz yang memberi warna dalam karakter vokal Yura di fasa yang berbeza. Saya sukakan struktur lagu ini begitu kemas sekali susunan muziknya.
Merakit mengingatkan saya pada Manusia Kuat (Tulus) – Meremang mendengarkan lagu ini cukup besar jiwanya ini.
Pesan-pesan positif dalam bait “Semestakan membantu merakit mimpimu…” dan “Pasti kitakan mampu melompat lebih jauh. Melesatlah seperti peluru…” Begitu mudah untuk dinikmati.
Album ini ditutup dengan Malam Sepi yang kembali membawa kita ke perasaan gelap Buka Hati dan Kata Hilang Makna. Emosi Yura kali ini adalah yang paling baik sekali. Bait lirik ditutur dengan cukup terkawal dengan perasaan yang cukup tepat menutur bait-bait galau “Aku harus bagaimana, tak ingin berpisah namun hatiku berkata sudah. Aku memang butuh dia namun dia bukan untukku…” #Superfine
Saya mengulang dengar album ini berkali-kali sejak beredar jam 12 tengah malam tadi. Mencari ruang untuk berasa jemu tapi masih gagal, lagi saya mengulang dengar semakin jatuh cinta saya dengan Merakit.
Lima tahun penantian album kedua ini ‘dihukum’ dengan perasaan cukup berat yang menyenangkan sekali. Seriosa-seriosa yang maha merdu dan puitis dalam kedewasaan seorang Yura Yunita sebagai wanita kuat melawan kesepian dan perasaan dalam lagu-lagunya. Terima kasih untuk sebuah persembahan muzik yang cukup dalam sekali perasaannya.
BACA JUGA:
