“Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta” menjadi single ultimatum kumpulan suara berempat ini dalam mencuri perhatian penggemar muzik Indonesia juga senusantara. Neida Aleida, Ilham Aditama, Febrian Nindyo dan Ezra Mandira tampil dalam pesona Pop yang menyenangkan dengan listrik lirik yang mudah dihadam pendengaran.
Setelah dua album “Say Hi To Hivi” (2012) dan “Kereta Kencan” (2017) mereka tidak sekadar diam sehingga album ketiga ini terlaksana, penghasilan single demi single seperti “Satu-Satunya” dan “Jatuh Bangkit Kembali” meneruskan gemilanh nama mereka di pasar besar mainstream.
Album berjudul “Ceritera” yang berisi 12 lagu ini meneruskan estetika muzik Hivi yang sering tampil dalam nada-nada Pop segar dengan lirik positif dan harmoni vokal mereka.
Dibuka cukup positif dalam bait lirik penuh motivasi di lagu “Jatuh, Bangkit Kembali” – Hivi menghasilkan sebuah nuansa yang sangat baik untuk jiwa-jiwa manusia bait lirik mereka seperti “Karena pelaut hebat, Tak pernah lahir di laut yang tenang, Hai kawan, teruslah kau berjuang.” sehingga korus yang cukup catchy “Kita semua boleh jatuh, Tapi harus bangkit, Bangkit bangun kembali.” Hadir penuh inpirasi.
Melodi catchy merek diteruskan lagi dalam lagu-lagu seperti “Satu-Satunya” dan “Bahagia” yang cukup berhasil membuat pendengaran saya melekat hingga ke hujung lagu. “Patung Batu” tampil lebih unik dengan feel bossanova yang minimal
Mereka kembali lebih memikat di lagu “Musim Hujan” yang secara peribadi menjadi favorit saya menerusi album ketiga ini. Feel lagu ini begitu santai sekali, membuat lapangnya rasa saat mendengarkan keseluruhan lagu.
“Tersenyum Untuk Siapa” sekali lagi membuat saya seronok menghayati teks liriknya yang cukup menarik sekali penghasilannya. “Oh, gemar sekali kita bersilat lidah, Sejak langit gelap hingga kembali cerah. Oh, gemar sekali kita berbeda pandang, Semula meradang terkadang kembali terang.”
Biar hanya mahu menulis cerita cinta remaja, mereka sangat-sangat bijak menyusun kata dan membuktikan Pop cinta itu tidak perlu menjadi terlalu cheesy dan meleweh.
Album ini dilengkapkan dengan 3 lagi lagu lainnya – “Pemuda”, “Bumi & Bulan” dan “Teman Sejati” yang menyempurkan sebuah ceritera remaja dalam penghasilan yang cukup rencah rasanya.
Hivi saya kira semakin jelas dalam membawa visi muzik mereka, setiap lagu di album ini dihasilkan penuh santai tetapi masih mampu membuat kita melekat sehingga di hujungnya tanpa rasa bosan dalam melewati melodi demi melodi.
Dan sayangnya kita di Malaysia masih tidak mampu untuk enjoy melodi indah berisi begini.
8.7/10
ARTIKEL BERKAITAN
Menyelisik Perasaan Adrian Khalif Menerusi EP “Feelings Under Construction”